Roma 12:1-2
Masihkah saudara mengingat tulisan di Buku Realisasi Program dan Anggaran Gereja GKJ Gandaria tahun 2005-2006? Kalau sudah lupa, saya sedikit mengingatkan. Tulisan tersebut terinspirasi dari pemikiran Mahatma Gandhi, Be The Change You Wish To Se In The World, yang didasarkan pada surat Paulus kepada jemaat di kota Roma. Intinya adalah tentang perubahan dan bagaimana harus berubah. Tulisan ini sebetulnya adalah kelanjutan dari tulisan di atas; tetap berbicara mengenai perubahan.
Berbicara mengenai perubahan, tiba-tiba saya teringat sebuah lagu yang ditulis dan dipopulerkan oleh grup musik rock asal Jerman, Scorpions, yang judulnya menjadi judul tulisan ini. Dalam refreinnya, dituliskan: “take me to the magic of the moment on a glory night, when the children of tomorrow dream away, in the wind of change…” Dalam terjemahan bebasnya, kira-kira mengisahkan sebuah kerinduan mengenai angin yang membawa perubahan yang lebih baik. Berubah menjadi lebih baik, itu kata kuncinya!
Seperti juga yang disampaikan oleh Paulus dalam suratnya – seperti yang tertulis di atas – perubahan ke arah yang lebih baik menjadi sebuah keharusan dalam kehidupan jemaat Kristen. Berubah untuk menjadi tidak serupa dengan dunia, berubah oleh pembaruan budi, sehingga dapat membedakan mana yang menjadi kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Dan yang lebih menarik lagi, hasil perubahan itu bukan untuk siapa-siapa, melainkah kembali untuk Tuhan di dalam wujud persembahan sejati demi kemuliaan namaNya (ayat 1-2).
Dari pemahaman di atas, kita bisa menemukan pembelajaran bahwa: pertama, hidup kita sebagai umatNya harus senantiasa berubah menjadi lebih baik dan terus menuju kesempurnaan. Kedua, dasar dari semua perubahan itu adalah pembaruan budi, dan hasil dari pembaruan itu adalah semakin mengerti akan kehendak Allah. Dan ketiga, semua proses itu berjalan dalam semangat untuk memberikan yang terbaik, demi kemuliaan Allah.
Dalam ketiga hal itulah GKJ Gandaria mencoba untuk bergerak. Mulai dengan berusaha membenahi semua yang ada dalam dirinya, meninggalkan kebiasaan lama, mencipta hal-hal baru. Seperti yang saudara lihat dalam wujud fisik buku ini. Buku bernama Buku Pelayanan Jemaat. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya yang terekam dalam buku ini bukan semata-mata hasil kerja Majelis, bukan juga semata-mata hasil karya Badan Pembantu Majelis, namun hasil dari seluruh cipta, rasa dan karsa dari segenap jemaat GKJ Gandaria. Dengan demikian, buku ini bukan juga merupakan laporan pertanggungjawaban Majelis kepada jemaat, karena baik Majelis maupun jemaat ikut bertanggungjawab dalam terwujudnya seluruh kegiatan yang terekam dalam buku ini. Dengan kata lain, buku ini ibarat cermin bagi semua yang merekam seberapa baik kita sudah berubah, apa yang sudah kita persembahkan bagi Tuhan.
Perubahan lain yang tampak adalah struktur dan pola pelayanan Majelis. Mulai dari pembidangan Majelis dengan tugas-tugas khususnya. Ini adalah hasil dari sebentuk perubahan untuk melayani lebih baik. Pemahaman mengenai Majelis kelompok – yang selama ini kita anut - dengan sendirinya sudah berganti menjadi Majelis GKJ Gandaria secara utuh dan penuh. Dengan pembidangan itu pula maka ranah pelayanan menjadi semakin konkret.
Dari tahun ke tahun, selalu ada data yang diwacanakan. Namun kadang data-data itu tidak “berbicara”, sehingga timbul kesulitan ketika hendak membacanya. Dalam Buku Pelayanan Jemaat itu, coba disajikan rangkaian data yang “berbicara” sehingga diharapkan mempermudah proses “berkaca.”
Pertanyaan bagi kita sekarang adalah: bagaimana bentuk kita setelah berkaca? Apakah sudah cukup baik, indah dipandang, atau masih ada lubang di sana-sini? Apakah wajah kita sudah bersih dan mulus, atau masih terdapat noda hitam di sana-sini? Yang diperlukan adalah sebuah kejujuran untuk mengakui, kalau pun ada yang kurang, sehingga bukan buruk muka cermin dibelah yang terjadi.
Paling tidak, angin perubahan itu sudah mulai menghembus ke arah kita. Kalau kita semua mengharapkan hal-hal yang lebih baik, mari bersama-sama kita berubah. Menjadi yang terbaik dan memberi yang terbaik bagi kemuliaan Kristus, dan biarlah Kristus dimuliakan dalam semua proses kita. Amin.
“…the wind of change blows straight into the face of time, like the storm wind that will ring the freedom bell for peace of mind…”
Nur Ilahi terpancar abadi, menerawang sukma, menebar asa...
Pdt. Didik Christian Adi Cahyono.
_____________________
[1] Wind of Change, sebuah lagu karya grup musik Scorpions asal Jerman. Tulisan ini dibuat untuk Buku Pelayanan Jemaat GKJ Gandaria 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar