Kis. 2:1-21, Mz 145:1-13, 1 Korintus 12:3-13, Yohanes 20:19-23
Babak akhir pelayanan Yesus di dunia telah tiba. Kematiannya yang begitu tragis mengguncang kehidupan para muridNya. Kini Ia kembali memulihkan keberadaan murid-murid yang masih dilanda ketakutan dan kekalutan itu. Tidak hanya memulihkan, Yesus juga memberikan sesuatu yang lain. Dalam Yoh 20:22, diceritakan bahwa Yesus mengembusi mereka dengan Roh Kudus.
Secara naratif, kisah bagaimana para murid menerima Roh Kudus dalam Injil Yohanes berbeda dengan pemaparan kisah yang sama di dalam Kisah Para Rasul. Hal ini tentu terkait dengan karakteristik Injil Yohanes, yang menggambarkan Yesus sebagai sosok “dari atas,” dengan uraian filosofisnya seperti dalam pembukaan Injil ini. Perpisahan yang dilakukan Yesus pun tidak sedramatik Injil lain, yang mengisahkan Yesus naik ke sorga, dengan iringan tatapan takjub para murid. Akhir Injil Yohanes berbeda dengan Injil sinoptis lainnya.
Menarik juga untuk dicermati bagaimana Yesus memberikan tongkat estafet pelayananNya di dunia. Dalam Kisah Para Rasul, Yesus meneguhkan dan menjanjikan “sosok” lain sebagai pengganti diriNya. Hal itu digenapi setelah Ia naik ke sorga. Dalam Yohanes, digambarkan bahwa Yesus sendiri yang secara langsung mengembusi para murid dengan Roh Kudus.
Meski demikian, dua narasi yang berbeda itu bermuara pada satu tema yang sama: pengutusan. Baik Narasi dalam Kisah Para Rasul maupun Yohanes, keduanya memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh murid-muridNya. Yesus mengutus para murid untuk menjadi saksiNya. Secara spesifik, dalam Injil Yohanes, Yesus memberikan wewenang bagi para murid. (Yoh 20:23) Bila dikaitkan dengan tema MPDK tahun ini, nampak jelas bahwa Yesus menghendaki para murid meneruskan pemulihan relasi yang telah Ia lakukan. Murid-murid menerima Roh Kudus untuk melaksanakan tanggungjawab yang besar; meneruskan karya Yesus.
Kalau saat ini kita kembali merayakan Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus, maka kepada kitalah Roh Kudus itu dihembuskan, dan kepada kitalah tanggungjawab untuk meneruskan karya Yesus itu diberikan. Amin.
“From great power, comes great responsibility”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar