30 Januari 2009

Mempertanggungjawabkan Berkat

Matius 25:14-30


Kalau hanya disebut “talenta” saja, mungkin kita tidak begitu merasakan besarnya. Coba Sekarang kita coba talenta itu dikonversi ke dalam rupiah. Talenta Ukuran timbangan sebesar 3000 syikal = kurang lebih 34 kilogram. Dalam Perjanjian Baru ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar. Dinar adalah Mata uang Romawi. Satu dinar ialah upah pekerja harian dalam satu hari. Misalkan upah buruh harian di DKI sebesar Rp. 25.000,- maka satu talenta = Rp. 150.000.000,- Jumlah yang tidak sedikit bukan?

Sayangnya, uang sejumlah itu disia-siakan, karena hanya disembunyikan di dalam tanah oleh si hamba. Ia tidak menjalankan uang itu karena merasa iri terhadap hamba-hamba lain yang diberi lebih dari dirinya. Padahal, sang tuan sama sekali tidak memperhitungkan berapa uang yang menjadi hasil dari usaha hamba-hamba itu. Buktinya, baik kepada hamba yang diberi lima talenta dengan hamba yang diberi dua talenta, sang tuan memberikan pujian yang sama (lihat ayat 21 dan 23). Ini menunjukkan bahwa sang tuan tidak memprioritaskan hasil, melainkan bagaimana proses si hamba mengusahakan talenta yang diberikan kepadanya. Bukan masalah besarnya telenta, tetapi bagaimana mengusahakan dan mempertanggungjawabkan talenta pemberian itu.

Kalau kita sampai saat ini masih merasa iri, mengapa orang lain terlihat lebih berhasil daripada kita, maka status kita sama seperti hamba yang dimodali satu talenta, yang menyia-nyiakan modal yang sebenarnya cukup besar. Sekarang cobalah merenung sejenak; apa yang ada di dalam hidup kita yang bukan merupakan pemberian dari Tuhan? Tidak ada satu pun, bukan? Nha… daripada meributkan kenapa bagian orang lain lebih baik ketimbang bagian saya, atau hidup orang lain terlihat lebih indah daripada hidup kita, lebih baik mulai untuk mengolah, mengusahakan dan mempertanggungjawabkan segala pemberian Tuhan itu kepadaNya. Itu berarti mengolah, mengusahakan dan menghidupi hidup kita serta mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar